Lagi mencari inspirasi resep sourdough starter / ragi alami yang unik? Cara menyiapkannya memang tidak susah dan tidak juga mudah. Jika salah mengolah maka hasilnya akan hambar dan bahkan tidak sedap. Padahal sourdough starter / ragi alami yang enak harusnya sih mempunyai aroma dan rasa yang mampu memancing selera kita.
Sourdough adalah ragi versi alami, dibuat dengan proses fermentasi tepung dan air. Selama proses fermentasi, kita mengumpulkan bakteri liar mengungtungkan. Sourdough baking is as much art as science.
Ada beberapa hal yang sedikit banyak mempengaruhi kualitas rasa dari sourdough starter / ragi alami, pertama dari jenis bahan, kemudian pemilihan bahan segar hingga cara mengolah dan menyajikannya. Tak perlu pusing kalau hendak menyiapkan sourdough starter / ragi alami enak di rumah, karena asal sudah tahu triknya maka hidangan ini bisa jadi suguhan spesial.
Nah, kali ini kita coba, yuk, buat sourdough starter / ragi alami sendiri di rumah. Tetap dengan bahan yang sederhana, hidangan ini bisa memberi manfaat dalam membantu menjaga kesehatan tubuh kita. Anda bisa menyiapkan Sourdough Starter / Ragi Alami menggunakan 8 jenis bahan dan 10 langkah pembuatan. Berikut ini langkah-langkah untuk menyiapkan hidangannya.
Bahan-bahan dan bumbu yang diperlukan dalam menyiapkan Sourdough Starter / Ragi Alami:
- Sediakan Setiap hari :
- Gunakan 50 gr Terigu protein tinggi
- Sediakan 50 gr Air matang
- Sediakan Peralatan :
- Sediakan Botol kaca
- Sediakan Sendok Kayu
- Ambil Silikon pengaduk adonan
- Sediakan Alat yg digunakan sebaiknya di sterilkan
Ini akan membuat roti Anda naik dan memberi mereka rasa. A sourdough starter is how we cultivate the wild yeast in a form that we can use for baking. Since wild yeast are present in all flour, the easiest way to make a starter is simply by combining flour and water and letting it sit for several days. You don't need any fancy ingredients to "capture" the wild yeast or.
Cara membuat Sourdough Starter / Ragi Alami:
- Siapkan bahan dan alatnya.
- Hari 1 : Campur 50 gr terigu + 50 gr air matang (foto 1), aduk rata dengan sendok kayu (foto 2). Simpan pada suhu ruang, dibotol tertutup, tutupnya tidak perlu terlalu rapat. Tandai batas adonan dgn karet gelang (foto 3)
- Hari ke 2 Feeding : Campur 50 gr terigu + 50 gr air matang, aduk rata, campur semua adonan hari pertama. Simpan di tempat tertutup, tidak perlu terlalu rapat tutupnya. Tandai batas adonan dgn karet gelang (foto 1). 4 jam setelah feeding starter akan naik 2x volume (foto ke 2)
- Hari ke 3 Feeding : Campur 50 gr terigu + 50 gr air matang, aduk rata. Campur dgn 100 gr adonan hari ke 2. Simpan di tempat tertutup, tidak perlu terlalu rapat tutupnya. Tandai batas adonan dgn karet gelang (foto 1). Setelah 6 jam akan terlihat busa-busa tanda starter aktif (foto ke 2). Setelah mengembang maximum, starter akan turun pelan, dan ada endapan air dibagian dasar starter (foto ke 3)
- Hari ke 4 : Campur 50 gr terigu + 50 gr air matang, aduk rata. Campur dgn 100 gr adonan hari ke 3. Simpan di tempat tertutup, tidak perlu terlalu rapat tutupnya. Tandai batas adonan dgn karet gelang.
- Hari ke 5 : Campur 50 gr terigu + 50 gr air matang, aduk rata. Campur dgn 100 gr adonan hari ke 4. Simpan di tempat tertutup, tidak perlu terlalu rapat tutupnya. Tandai batas adonan dgn karet gelang. Foto 1 : Adonan sebelum di feeding. Foto 2, adonan setelah feeding.
- Hari ke 6 : Campur 50 gr terigu + 50 gr air matang, aduk rata. Campur dgn 100 gr adonan hari ke 5. Simpan di tempat tertutup, tidak perlu terlalu rapat tutupnya. Tandai batas adonan dgn karet gelang. Simpan dalam gelas yg kapasitasnya 3x volume Adonan, karena dalam beberapa jam bisa terjadi Soudough naik 3x volume dan Luber melewati tutupnya, akibat ragi aktif.
- Dihari ke 6, Perhatikan Ragi apabila setelah 6 jam di feeding, Ragi naik 3x volume, ragi sudah cukup kokoh untuk digunakan sebagai ragi alami (sourdough starter). Test dengan air dalam mangkuk, ambil sedikit ragi alami, tuang kedalam mangkuk berisi air, apabila ragi mengapung maka sudah bisa digunakan sebagai ragi alami. Campur 100 gr adonan hari ke 6 dengan 50 gr Terigu dan 50 gr air setiap 12 jam. Kalau tidak digunakan sebaiknya ragi di simpan dikulkas.
- Apabila akan digunakan sebagai yeast alami roti, sourdough starter (mother) harus disimpan beberapa jam pada suhu ruang, dan di campur adonan baru (feeding), tunggu beberapa jam, sampai adonan naik 2x atau 3x volume.
- Catatan : Sisa Adonan setiap hari bisa digunakan untuk membuat Waffle, Pancake, roti Focaccia, Flatbread, Scone, muffin atau kue-kue lain.
Starter ini adalah starter yang alami dan jika dijaga dengan baik, akan dapat bertahan selama bertahun-tahun. Jika Anda menikmati makanan panggang buatan rumah yang sehat, ramah lingkungan, dan. A sourdough starter, also called levain, is a fermented dough filled with natural, wild yeast and a bacteria called lactobacilli. Making this sourdough starter recipe is a simple process. You simply mix together flour and water, and then wait, wait, and wait some more for the yeast and bacteria to do.
Gimana nih? Mudah bukan? Itulah cara membuat sourdough starter / ragi alami yang bisa Anda praktikkan di rumah. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!